Tubaba, indonewsmedia.com – Adanya masukan dari BPK Perwakilan Lampung yang meminta DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung lebih selektif dalam pemberian hibah. Sementara Lembaga Pemberdayaan Masyarakat atau LPM Kabupaten Tulang Bawang Bawat salah satu lembaga non pemerintah yang berplat merah juga menyoroti hal serupa terutama terkait hibah untuk Politeknik Tunas Garuda yang dianggap Aneh dan Unik. Jum’at (21/3/2025).
Melalui pesan WhatsApp tim media berhasil meminta tanggapan Ketua DPD LPM Kabupaten Tulang Bawang Barat Junaidi Farhan menyampaikan statement aneh dan unik ada hibah dari Pemda untuk lembaga milik perusahaan besar Sugar Group.
“Unik Pemda Tubaba itu, kita tahu bersama bahwa Politeknik Tunas Garuda itu kan milik Sugar Group sebuah perusahaan pabrik gula dan perkebunan tebu terbesar di Indonesia, mestinya Sugar Group yang beri CSR untuk pendidikan ke masyarakat Tulang Bawang Barat, bukan malah minta hibah dari Pemda Tubaba ,”Tulisnya.
Masih menurut Junaidi Farhan Ketua LPM Kabupaten Tulang Bawang Barat ,”agak anehlah, Pemda kok maksa bener kasih hibah ke Tunas Garuda, sejak tahun 2022 sampai sekarang loh, ada apa ini atau ini ada apa? Perguruan Tinggi itukan wilayahnya pusat soal bea siswa pusat sudah mengatur hal tersebut. Kewajiban Kabupaten itu SD dan SMP, lihat saja masih ada SD/SMP yang bangunannya rusak bahkan Dinas Pendidikan saja belum punya kantor, kok kasih hibah ke PTS milik Sugar Group, harusnya kesanalah dinas atau SD/SMP yang gedungnya rusak kalau mau kasih hibah .”Jelas Junaidi Farhan.
“Sementara kan menurut informasi yang saya ketahui orang tua dari anak-anak yang mendapat beasiswa di Tunas Garuda tersebut juga harus menanda tangani perjanjian kalau anak mereka lulus harus bekerja di SGC, inikan murni kepentingan perusahaan bukan untuk masyarakat Tubaba secara umum, sudah sewajarnya perusahaan yang memberikan beasiswa bukan Pemda. Sudahlah berhenti membodohi rakyat dengan dalih program yang aneh-aneh yang ujung-ujungnya untuk mencari keuntungan dan kepentingan pribadi dan kelompok tertentu” tegas Junaidi Farhan.
Diketahui sejak berdirinya Politeknik Tunas Garuda Tulang Bawang Barat tahun 2022 memang sebagian besar mahasiswanya adalah titipan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat, mengingat belum banyak peminatnya. Dan mahasiswa yang kuliah di PTS milik perusahaan pabrik gula dan kebun tebu Sugar Group tersebut mendapat beasiswa dari Pemkab Tubaba sejak tahun 2022 hingga 2025 ini.
Bahkan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 bahwa pemerintah daerah harus melakukan efisiensi anggaran tetapi hibah untuk Tunas Garuda tidak dikurangi hal ini juga mendapat perhatian serius Ketua Komisi I DPRD Tulang Bawang Barat. Yantoni menyampaikan bahwa melalui Fraksi Gerindra telah kenceng protes supaya tidak memberikan hibah kepada Politeknik Tunas Garuda, dengan notabene perguruan tinggi itu belum jelas akreditasinya tetapi masih dipaksakan oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat.
“Anehnya lagi saat efisiensi dana hibah untuk Tunas Garuda tidak dikurangi, itu yang menjadi kejanggalan, kami minta kepada kementerian dalam negeri, terkait efisiensi Tubaba agar dapat ditolak, dan diminta susun kembali,” kata Yantoni. (H/N).