Tubaba, indonewsmedia.com – Budidaya ikan yang dikelola oleh kelompok budidaya ikan Batang Hari Jaya, yang berada di Tiyuh Karta RK 8, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tubaba, kelompok tersebut terdiri dari 10 orang tetapi pelaksanaan dalam kelompok tidak berlaku sebagai mana mestinya karena anggota tidak banyak dilibatkan. Selasa (4/2/2025).
Kekecewaan anggota kelompok tersebut diceritakan oleh salah satu anggota inisial M mengeluh bahwa dia dan rekan lainnya tidak terlibat langsung dan hanya sebagai azas manfaat. “Kalau bantuan itu turun 200juta lewat rekening kelompok yang dicairkan melalui bendahara, nama kelompok kurang jelas saya karena saat dari kementerian turun kami dipanggil selanjutnya gak tau menau. Kalau ada komunikasi penempatan dana itu turun kami tidak tahu.
Saya sebagai anggota mendengar dana turun sekitar 200juta tahun 2024, dana tersebut buat apa kami kurang jelas karena tidak ada penjelasan dari ketua kelompok. Kolam itu ada dan ketua kelompok kami bernama Rizal Hanafi, bendahara bernama Rasikam dan sekretaris gak jelas juga saya.
Awalnya informasi dari ketua mengajukan proposal permohonan bantuan budidaya ikan, Setelah bantuan ikannya turun saya gak pernah ngurus ikannya dan bentuk ikannya saya tidak melihat, waktu cair bantuan saya tahu dari Ahmad Wanto anggota kelompok kami.
Harapan anggota yang tidak dilibatkan, “mohon untuk diselidiki terkait dana itu karena jika terjadi penyelewengan terkait dana tersebut kami akan ikut terkena imbasnya, jadi alangkah sakit kami sebagai anggota, kami tidak merasa tahu menahu dana itu bakal kena imbasnya jika terkena masalah. “Keluh kesahnya.
Saat dikonfirmasi dilokasi kolam ikan tersebut Rizal Hanafi selaku ketua kelompok menyangkal keluhan anggotanya. Saat dipertanyakan dari mana modal, dia berkilah , “bukan modal istilahnya suatu program tentang teknis Budi daya kita melalui tata cara yang dibimbing oleh penyuluh perikanan.
Yang ini termin kedua dan yang pertama sudah panen dan itu panen pemula, ini dikelola bersama kita lihat hasil, Kalau ada hasil kita bagi sisa.
Sumber dana dari kementerian perikanan turun dana tersebut Rizal tidak mengetahuinya secara jelas, “turun awal kita gak tau tentang rupiahnya karena kita menerima sudah berupa bangunan kolam ikan dan budidaya ikannya. Pakan awal dari bantuan selanjutnya pakan dari hasil panen dan dalam satu kolam terisi bibit maksimal 4000ekor.
Saat dipertanyakan dinama anggota yang lain tidak terlihat dilokasi kolam, Rizal beralasan Anggota pada sibuk urusan masing-masing, “biasalah pada sibuk masing-masing dan memang gak banyak anggotanya cuma 10orang. “Elaknya.
Saat dipertanyakan siapa sekretarisnya Rizal rada bingung tengok samping dengan gaya kebingungan, “sekretarisnya gak ada…. Hamlan, bendaharanya ada itu rumahnya. “Dan dengan jelas menjawab saat dipertanyakan bendahara langsung menunjuk rumahnya.
Rizal diduga ragu akan keberhasilan budidaya ikan kolam ini, “Kita masih tahab belajar namanya juga saya masih belajar mudah-mudahlan jalan tetapi kalau gak jalan apa adanya karena ikan barang bernyawa.”ragunya. (H/Nurul).