Tubaba, indonewsmedia.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tubaba, adakan bimbingan teknis (bimtek) kesiap siagaan kebutuhan pasca bencana,Acara tersebut dipusatkan di Berugo Cottage, Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung,Pada Selasa, (5/11/2024).
Dihadiri oleh jajaran unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) , PJ. Sekertaris Daerah(Sekda) Tubaba Bayana, dan para peserta berasal dari BPBD Lampung Timur, Mesuji, Tulang Bawang, Oku Selatan Sumatera Selatan dan Kabupaten Tubaba.
Dalam kegiatan kali ini BPBD turut menghadirkan Narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abriveno Yohanes Lefran Pitoy.
Dalam sambutannya Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Tubaba, Sujatmiko, dirinya menyampaikan hari ini adalah Bimbingan Teknis (bimtek) pengkajian kebutuhan pasca bencana (Jitupasna) dan Penyusunan Rencana Rehabilitasi dan kontruksi pascabencana (R3P).
“Kegiatan ini guna mempersiapkan dan meningkatkan kapasitas personil (OPD), agar peserta dapat mengetahui dasar hingga teknis mengenai pengkajian kebutuhan pasca bencana,”Ujarnya.
Selain itu, lanjut Sujatmiko kegiatan ini berdasarkan pada Undang-undang nomor 6 tahun 2017 tentang BNPB sebagai penyelenggara rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Sujatmiko berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan yang kompleks terkait hal-hal yang krusial pasca bencana dengan para perangkat daerah, dalam hal ini kerja sama tim yang harus dijunjung bukan hanya BPBD setempat saja.
Sementara itu, PJ.Sekda Tubaba Bayana, beliau menyampaikan kegiatan Ini merupakan langkah nyata kita dalam menangani dampak bencana dengan bijaksana dan efektif. Sebagaimana kita ketahui, bencana adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat kita hindari.
“Cara kita dalam mempersiapkan dan merespons bencana adalah kunci untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Oleh karena itu, pengkajian kebutuhan pasca bencana sangatlah penting,”paparnya.
Menurutnya, melalui proses ini, kita dapat mengetahui secara tepat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, setelah terjadinya bencana, agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan bermanfaat.
“Pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak pemangku kepentingan merupakan modal utama dalam membangun ketahanan bencana di daerah kita. Mari kita jadikan bimbingan teknis ini sebagai momentum untuk bersatu dalam menghadapi tantangan,”lanjutnya Bayana.
Bayana juga mengajak semua untuk bersama-sama berkomitmen dalam mewujudkan rencana rehabilitasi dan konstruksi yang holistik dan berkelanjutan,”pungkasnya. (H/Red)